Rabu, 18 Agustus 2010

Uni Eropa tambah bantuan untuk Pakistan, Amerika Serikat tambah gak ya??


Uni Eropa tambah bantuan untuk Pakistan
Korban banjir Pakistan

PBB mengatakan enam juta korban membutuhkan bantuan darurat namun sebagian besar belum menerimanya.

Uni Eropa mengatakan akan memberi tambahan bantuan sebesar US$ 25 juta bagi dana darurat korban banjir Pakistan.

Dengan penambahan ini maka total bantuan Uni Eropa akan mencapai US$ 90 juta, yang belum mencakup bantuan dari masing-masing negara anggota.

Saat mengumumkan penambahan bantuan ini , Komisaris Bantuan Internasional UE, Kristalina Georgieva, mengatakan Pakistan kini menghadapi dua masalah dalam satu bencana.

"Di kawasan utara negara itu, penduduk yang mengungsi sudah diluluhlantakkan oleh konflik dan kini mereka terpukul lagi oleh banjir, yang menimbulkan korban jiwa besar."

"Di kawasan selatan yang rendah, tempat banjir meluas, khususnya dalam beberapa hari terakhir, dan yang menjadi andalan negara dalam kawasan pertanian untuk memberi makan rakyat, penduduk miskin yang ringkih terkena dampak permukaan air yang perlahan-lahan terus meningkat."

Di kawasan utara negara itu, penduduk yang mengungsi sudah diluluhlantakkan oleh konflik dan kini mereka terpukul lagi oleh banjir, yang menimbulkan korban jiwa besar.

Kristalina Georgieva

Sementara itu Menteri Pembangunan Internasional Inggris, Andrew Mitchell, yang mengunjungi kawasan Pakistan barat laut mengatakan operasi bantuan Pakistan berkerja dengan baik untuk mencapai para korban dan mengkritik komunitas internasional yang bergerak lamban dalam mengatasi krisis.
Masalah kesehatan

Hari Rabu (18/08) peringatan akan kemungkinan banjir baru diumumkan di beberapa kawasan Pakistan.

Pihak berwenang mengatakan sekitar 20 juta orang terkena dampak banjir dan PBB memperkirakan enam juta diantaranya membutuhkan bantuan darurat namun sebagian besar belum menerimanya.

Kekhawatiran akan masalah kesehatan semakin meningkat di kalangan para korban yang selamat namun tidak berada di tempat penampungan yang layak serta tanpa akses untuk bahan pangan dan air minum sejak banjir pertama kali melanda tiga pekan lalu.

Para korban mengkritik lambannya tanggapan pemerintah terhadap bencana banjir dan beberapa laporan mengatakan berlangsung unjuk rasa dari para korban banjir yang menuntut bantuan lebih cepat dari pemeintah.

PBB mengatakan sudah berhasil menggalang dana setengah dari US$ 460 juta yang dibutuhkan untuk operasi bantuan di Pakistan.

Pemerintah Pakistan sudah pula meyakinkan dunia internasional bahwa dana untuk bantuan korban banjir tidak akan jatuh ke tangan para ekstrimis.

Menteri Dalam Negeri Rahman Malik mengatakan kepada BBC bahwa Taliban tidak akan dibiarkan mengambil keuntungan dari krisis ini untuk menggalang dukungan.

Malik juga menegaskan pemerintah sudah berhasil melakukan tanggapan awal terhadap bencana namun skala krisisnya amat besar.

"Yang terjadi ini tidak pernah diperkirakan. Dalam sejarah kawasan, tidak pernah ada bencana seperti ini," tuturnya.

Bagaimana dengan negara adi daya seperti Amerika Serikat yang mempunyai lebih dari 400 pengusaha super besar yang menyerahkan hampir separo dari kekayaannya untuk bantuan kemanusiaan? dan apakah tergerak juga bencana gelombang panas di rusia yang hampir 700 ribu jiwa setiap hari meninggal karena mencapai suhu 40 derajat celcius dan kebakaran hutan ?

Tidak ada komentar: