Jumat, 27 Agustus 2010
Banjir di Pakistan Selatan, munculkan Laut di Daratan
Evakuasi massal di Pakistan selatan
Ayo siapa bantu sesama, menolong kemanusiaan, untuk menempuh hidup bahagia dunia akhirat, cepat lakukan bantuan apapun bentuknya, baik dengan uang, makanan, pakaian, perlengkapan sarana kesehatan dan tenda-tenda darurat, karena ini merupakan ujian bagi setiap manusia untuk saling menolong.
Banjir di Pakistan memunculkan 'laut' di daratan
Ratusan ribu warga Pakistan diperintahkan untuk mengungsi, sementara air banjir mengancam beberapa kota di selatan.
Banjir yang melanda setelah hujan lebat menerobos tanggul Sungai Indus, menggenangi banyak desa dan menenggelamkan banyak lahan pertanian.
Beberapa bagian Pakistan digambarkan tidak ubahnya laut di daratan.
Setelah peringatan yang dikeluarkan pejabat senior Amerika Serikat tentang ancaman dari Talian Pakistan, PBB mengkaji ulang pengamanan bagi pekerja bantuannya yang tengah membantu para korban banjir.
Seorang pejabat AS mengatakan militan Taliban berencana menyerang orang asing yang menyalurkan bantuan kepada jutaan warga yang terkena dampak banjir yang meluluhlantakkan Pakistan.
Seorang juru bicara Taliban mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa kehadiran pekerja bantuan asing ''tidak bisa diterima''.
Namun, belum terjadi serangan sejak krisis kemanusian berlangsung di Pakistan.
Banjir mendekat
PBB mengatakan lebih dari 17 juta orang terkena dampak banjir, dan sekitar 1,2 juta buah rumah rusak, dan ini menyebabkan sekitar lima juta orang tidak memiliki rumah lagi.
Banjir mulai melanda di kawasan utara Pakistan yang bergunung-gunung dan kemudian menerjang ke selatan, dan menyebabkan 3,2 juta hektar lahan pertanian, atau sekitar 14% lahan budidaya Pakistan menurut badan pangan PBB, FAO.
Warga Shahdakot di Provinsi Sindh yang masih bertahan telah diperingatkan agar mengungsi ketika air banjir mulai mendekat.
Banyak warga telah meninggalkan kota yang semua berpenduduk sekitar 300.000 orang.
"Shahdadkot jelas terancam," kata Riaz Ahmed Soomro dari pemda Sindh. "Warga telah membangun tanggul buatan, tapi tekanan air terus bertambah."
Wartawan BBC Chris Morris melaporkan dari Shahdadkot bahwa, selagi bagian tanggul sungai yang bobol melebar, banyak daratan segera terisi air dan munculnya pemandangan laut di daratan.
Tanggul lain bocor di Kot Almo, juga di Provinsi Sindh, dan memaksa ribuan warga di Thatta selatan mengungsi.
Di bagian lain hilir sungai, sekitar 400.000 warga diminta untuk mengosongkan kota kecil seperti Sujawal, Mir Pur Batoro dan Daro.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar