Rabu, 30 Juni 2010

BAGAIMANA MEMBUAT ANAK ANDA JENIUS



BAGAIMANA MEMBUAT ANAK ANDA JENIUS

SMART KID PROGRAM

By Dr. Ernest Wong

Hotel Ciputra, 3-5 Juli 2010



TESTIMONI :



“Met Sore Pak Tung, Terima kasih banyak telah memberi ilmu kepada anak-anak

saya : Monica, Ryan dan Ricky. Saya lihat kemajuan pesat pada Ryan (9 tahun)

menghapal cepat sampai-sampai gurunya bilang ‘Ryan canggih selalu mendapat

No.1 menghapal tercepat’ Terima kasih juga buat Dr. Ernest Wong. Saya nggak

sia-sia mengikuti SMART KID.”



(Eddy Wardy – Orang tua Monica, Ryan & Ricky)



Anak Anda (usia 8-11 tahun) akan belajar :

* Bagaimana Membuat Belajar Menjadi Menyenangkan.
* Meningkatkan Fakta-fakta dan Gambar Jauh Lebih Mudah dengan SUPER
* MEMORIES TRAINING.
* Mempunyai Kepercayaan Diri yang Tinggi.
* Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi & Persahabatan.
* Meningkatkan Kecepatan & Pemahaman Membaca hingga > 300%.
* Memperoleh Nilai “A” dalam Ujian dengan Menggunakan Teknik Ujian yg

Telah Terbukti Kehandalannya.



NORMAL PRICE :

Rp. 4.450.000/anak



TERBATAS BAGI 20 ORANG Pendaftar Hari ini :

Rp. 4.450.000,- UNTUK 2 ORANG



Anda bisa menelpon sekarang juga,
untuk menanyakan lebih detail tentang program diatas ke

021 - 547 6677

----------------------------------

Jika Anda terlewatkan email dari kami pagi ini,
Anda bisa mempelajari tentang pentingnya teman dalam perkembangan hidup Anda di :



http://www.tdwclub.com/business/memilih-teman-dengan-hati-hati/
obert Kiyosaki pernah mengikuti sebuah seminar 22 tahun yang lalu dimana instrukturnya meminta Robert menuliskan enam nama orang yang paling sering melewatkan waktu bersama Robert. Kemudian instruktur tersebut menulis dan mengumumkan, “Kalian sedang menatap masa depan kalian, keenam orang yang paling sering meluangkan waktu bersama kalian adalah masa depan kalian.”

Sekarang silahkan anda melakukan tugas yang sama, tulis enam orang yang paling sering dengan kalian. Mungkin tidak selalu teman anda, mereka mungkin rekan kerja, pasangan hidup, anak-anak, kelompok agama, atau kelompok sosial anda. Saya pribadi waktu mengerjakan tugas ini 6 tahun yang lalu, daftar nama saya didominasi rekan kerja. Sekarang setelah 6 tahun berlalu, kelima orang lain dalam daftar saya yang dulu masih menjadi teman baik saya, tapi kami jarang ketemu. Mereka orang-orang yang menyenangkan dan mereka hidup bahagia dengan hidup mereka. Perubahan saya hanya melibatkan diri saya, saya ingin merubah masa depan saya. Supaya berhasil mendapatkannya, saya harus merubah cara berfikir saya dan sebagai akibatnya juga merubah orang-orang yang menghabiskan waktu bersama saya.

Menurut saya pribadi, kesuksesan kita sangat tergantung 2 hal :

1. Apapun yang dimasukkan dalam otak kita.

2. Siapa yang kenal kita

Robert Kiyosaki dan saya tidak memilih teman-teman berdasarkan keadaan finansial mereka. Kami memilih teman-teman yang nyata-nyata berkaul kemiskinan dan juga teman yang menghasilkan jutaan dollar setiap tahun. Maksud saya, kami belajar dari mereka semua dan secara sadar kami berusaha untuk belajar dari mereka. Kami akui bahwa ada orang yang saya cari karena mereka mempunyai uang. Tetapi saya tidak mengejar uang mereka, saya mencari pengetahuan mereka. Dalam beberapa kasus orang-orang yang mempunyai banyak uang itu menjadi sahabat baik, tetapi tidak semuanya. Kami juga belajar dari teman-teman kami yang bergumul secara finansial, kami belajar apa yang tidak boleh kami lakukan.

Banyak orang datang ke tempat teman-teman yang kaya, tapi mereka datang untuk mencari satu atau dua hal atau kedua-duanya, yaitu :

1. Pinjaman/hutang

2. Pekerjaan

Mereka tidak pernah datang kepada teman yang kaya untuk bertanya bagaimana mereka bisa kaya.

Sudahkah Anda memilih teman-teman yang Anda ingin menjadi..?

Temukan seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan, ajaklah mereka makan siang, mintalah nasehat kepada mereka bagaimana cara mereka menjadi sukses.

Konspirasi Soeharto – CIA: Penggulingan Soekarno 1965-1967, 48 Tahun di Rusia, Sukirno Martosukarjo Akhirnya Pulang


Judul: Konspirasi Soeharto – CIA: Penggulingan Soekarno 1965-1967
Penulis: Prof. Peter Dale Scott (ringkasan by M. Adnan Anwar)
Penerbit: PMII Unair & PeKad (Perkumpulan Kebangsaan Anti Diskriminasi)
Cetakan: 1998
Tebal: 59 halaman

Paper singkat Peter Dale Scott, Profesor dari Universitas California, Barkeley ini membahas bagaimana keterlibatan Amerika Serikat (AS) dalam upaya penggulingan Soekarno (Bung Karno) secara kotor dan berdarah. Tulisan ini begitu penting karena sejarah seputar peristiwa “Gerakan 30 September” (Gestapu) banyak yang disembunyikan, dihilangkan dan diputarbalikkan oleh rezim Orde Baru. Pembantaian terhadap sekutu-sekutu Bung Karno (BK) yang beraliran kiri merupakan hasil konspirasi CIA-Soeharto dibantu intelijen Inggris, Jepang dan Jerman.

Namun, Soeharto dan klannya berdalih, Gestapu adalah penyerangan golongan kiri (menuduh PKI) ke kanan (Jenderal Ahmad Yani cs), yang membawa restorasi kekuasaan dan kemudian pembersihan golongan kiri sebagai hukuman oleh golongan tengah (Soeharto mengklaim posisinya di sini). Padahal, menurut Scott dengan pura-pura melakukan Gestapu, golongan kanan (Soeharto cs) dalam Angkatan Darat (AD) Indonesia melenyapkan golongan tengah (Yani cs yang walaupun kritis tapi tetap loyal ke BK). Dengan kata lain, Gestapu hanyalah merupakan tahap pertama dari tiga tahap yang dibantu secara rahasia oleh juru bicara dan pejabat AS; yakni tahap 1: Gestapu “coup” sayap kiri gadungan (Letkol Untung cs). Kedua, KAF Gestapu; yakni tindakan balasan dengan membunuh PKI secara massal, dan 3: pengikisan pendukung BK secara massif dan progresif.

Ringkasan ini akan saya buat dalam tiga kerangka besar, yakni alasan/motivasi CIA menjatuhkan BK, bagaimana cara CIA dalam mewujudkan keinginan tersebut dan bukti-buktinya. Satu alasan terkuat BK harus disingkirkan oleh CIA karena BK bersahabat dekat dengan blok Cina dan Sovyet. Sejak 1953, AS berkepentingan untuk membantu mencetuskan krisis di Indonesia, yang diakui sebagai “penyebab langsung” yang merangsang BK mengakhiri sistem parlementer Indonesia dan menyatakan berlakunya keadaan darurat militer, serta memasukkan “korp perwira” secara resmi dalam kehidupan politik (14 Maret 1957); sebuah blunder politik BK.

Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan CIA untuk mewujudkan ambisinya tersebut yakni dengan menggandeng faksi militer kanan –seperti Soeharto, Walandouw, Suwarto, Sarwo Edhie, Kemal Idris, Ibnu Sutowo, Basuki Rahmat, Djuhartono, dll- dan partai berhaluan kanan (Masyumi dan PSI) untuk semakin mengecilkan pengaruh BK. Skenario CIA tersebut saya bagi dalam enam point. Pertama, CIA mendukung terjadinya pemberontakan/perlawanan terhadap BK. Seperti bantuan senjata dan personil oleh CIA dengan mendukung pemberontakan PRRI/Permesta (Kol. Walandouw) di Sumatera Barat untuk melawan BK –tetapi dapat ditumpas (1957-1958). Kemudian peristiwa Lubis (1956) dengan tokohnya Suwarto dan Kemal Idris serta PSI.

Kedua, Program Civic Mission. Setelah dirasa gagal dengan serangkaian perlawanan,1 Agustus 1958 AS memberikan bantuan militer ke Indonesia mencapai $ 20 juta setahun. Kontrol (baca: mengendalikan) terhadap AD ini dianggap penting, karena AS menganggap hanya AD yang mampu mengimbangi kekuatan PKI.

Lalu didirikanlah SESKOAD tahun 1958 di Bandung yang mendapatkan dukungan penuh dari Pentagon, RAND dan Ford Foundation. Jenderal Suwarto yang pernah dididik di AS yang bisa memainkan peran penting dalam mengubah AD dari fungsi revolusioner menjadi kontra revolusi ditunjuk sebagai penanggung jawab sekolah tersebut. Di bawah Nasution dan Suwarto, SESKOAD mengembangkan suatu doktrin strategis baru yakni doktrin Perang Wilayah, yang memberi prioritas kepada kontra pemberontakan sebagai peranan AD. Soeharto masuk SESKOAD dengan pangkat Kolonel (Oktober 1959) dan menjadi siswa yang sangat “berbakat”. Terbukti, dia dilibatkan dalam penyusunan doktrin perang wilayah serta dalam kebijaksanaan AD mengenai Civic Mission/Civic Action.

Di SESKOAD, perwira AD -dan sipil yang pro PSI- juga diajari bidang ekonomi dan administrasi kepemerintahan sehingga AD mulai bisa bekerjasama dan bahkan berani menandatangani kontrak-kontrak dengan perusahaan AS serta negara asing lainnya di luar kesepakatan rezim BK.

Pada tahun 1962, Kemlu AS dibantu CIA mendirikan MILTAC (Military Training Advisory Group=Kelompok Penasehat Latihan Militer) di Jakarta untuk memberikan bantuan dalam melaksanakan program Civic Mission SESKOAD. Program ini sebenarnya merupakan penyusupan perwira AD ke dalam semua bidang kegiatan pemerintah dan tugas-tugas kepemerintahan. Terbukti, huru-hara anti Cina diilhami AD terjadi di Jawa Barat tahun 1959 dengan Kolonel Kosasih yang membiayai komplotan bajingan-bajingan setempat dengan tujuan merusak hubungan Indonesia dengan Cina. Kemudian disusul huru-hara mahasiswa bulan Mei 1963 dan diulangi Januari 1966 di Bandung dan Oktober 1965 di Jakarta.

Ketiga, adanya konflik internal di tubuh AD. Menurut Harold Crouch, menjelang 1965 AD pecah menjadi dua; kelompok tengah yakni Yani cs yang bersikap menentang BK tentang persatuan nasional karena PKI masuk di dalamnya. Kubu kedua, AD kelompok kanan yakni Nasution dan Soeharto (Basuki Rahmat, Sudirman dari SESKOAD dkk) yang bersikap menentang kebijaksanaan Yani yang bernafaskan Soekarnoisme (karena tidak setuju merebut kekuasaan BK).

Adanya konflik para Pati AD tersebut terindikasi dengan: Pertama, Januari 1965, Soeharto mengadakan rapat penyatuan sikap kelompok AD dengan mendesak Nasution supaya mengambil sikap yang lebih menyesuaikan diri terhadap BK. Kedua, April 1965 diadakan seminar di SESKOAD untuk mengusahakan satu doktrin strategis yang bersifat kompromis yaitu Tri Ubaya Sakti yang menegaskan kembali tuntutan untuk memiliki peranan politik yang berdikari bebas.

Keempat, Program AS berkedok bantuan. Proses menjatuhkan BK juga bisa dipahami dari bantuan AS ke Indonesia di tahun 1963-1965, melalui saluran “komisi-komisi penjualan” atau sumbangan finansial untuk mendukung kepentingan politik Soeharto. Misalnya bantuan lunak AS tetap ada yang ditujukan ke AD dan Brimob-Polisi untuk adu-kekuatan dengan PKI yang sedang jayanya. Juga bantuan 200 pesawat Aero-Commanders kepada AD -bukan AU (Juli 1965), dimana komisi keagenan penjualan tersebut dipegang Bob Hasan, sahabat Soeharto. Keduanya sudah berkawan sejak Soeharto sebagai Pangdam Diponegoro. Secara khusus keduanya juga telah mendirikan dua buah perusahaan pelayaran yang harus dioperasikan Divisi Diponegoro. Menjadi unik ketika bantuan beralih dari bantuan AS terhadap Indonesia (sebagai Negara) berubah menjadi bantuan untuk membiayai salah satu komponen negara yang tidak loyal pada bangsanya sendiri.

Namun saat Lyndon Johnson jadi presiden AS, tepatnya Desember 1964, bantuan AS tersebut dihentikan. Hal ini mengindikasikan AS turut sengaja ambil bagian aktif untuk menggoyahkan ekonomi Indonesia dalam minggu-minggu menjelang Gestapu, ketika harga beras naik 4x dan harga dollar membumbung tinggi.

Pada tahun fiskal 1965, New York Times menyatakan “semua bantuan AS kepada Indonesia telah dihentikan, maka jumlah personil MAP (Military Assistance Program) di Jakarta dalam kenyataannya justru telah meningkat mencapai taraf yang jauh melebihi daripada yang telah diproyeksikan”.

tabelTabel di atas menunjukkan bahwa program Civic Action ditingkatkan.

Kelima, terjadinya peristiwa 1965 dan peranan Soeharto. Menjelang Agustus 1964, Soeharto mulai mengadakan kontak politik dengan Malaysia, Jepang, Inggris dan AS. Menurut Mrazek, kontak Soeharto itu merupakan penjajagan untuk berdamai dengan menarik pasukan AD Indonesia yg terbaik (yang anti komunis) ke Jawa dengan sebelumnya mengirim satu batalyon Diponegoro (yang telah disusupi PKI) ke Malaysia yang bisa dipahami sebagai persiapan-persiapan untuk merebut kekuasaan pemerintahan.

30 September, 6 jenderal (Yani, Suprapto, Sutoyo, S. Parman, MT. Haryono, DI Panjaitan), 1 pamen (Tendean), 1 pama (KS Tubun) tewas oleh gerakan Letkol Untung cs. Uniknya, tak seorangpun jenderal anti BK yang menjadi sasaran Gestapu, kecuali Nasution yang bersifat problematik; yakni menjelang 1961, CIA kecewa karena Nasution yang diproyeksikan menyingkirkan BK justru berbalik mendukung BK, dan dia mengkritik keterlibatan USA dalam Perang Vietnam. Sikap Soeharto dengan Nasution juga dingin karena kasus pemeriksaan Nasution terhadap korupsinya Soeharto pada tahun 1959 saat menjadi Pangdam Diponegoro. “Menjadi semakin aneh” ketika Soeharto yang saat itu pegang komando pasukan terbesar (Pangkostrad) justru “tidak masuk” dalam daftar penculikan.

Pernyataan Untung atas nama Gestapu yang melindungi BK dari “Dewan Jenderal” yang didukung CIA yang akan merencanakan coup sebelum 5 Oktober 1965 dengan disiagakan pasukan dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Padahal, pasukan tersebut diundang ke Jakarta dalam rangka memperingati Hari ABRI, 5 Oktober 1965. Menjadi aneh ketika Soeharto kemudian membuat pernyataan susulan untuk menumpas Gestapu dengan menyatakan loyalitas AD tetap ke BK dan menuduh PKI ditambah unsur AURI yang membunuh 6 jenderal hanya karena lokasi sumur Lubang Buaya dekat dengan Pangkalan Halim. Keberadaan BK, Oemar Dhani (KSAU) dan DN Aidhit (Ketua PKI) yang diskenariokan sedemikian rupa (mereka di Halim) menjadi senjata yang ampuh untuk mendelegitimasi image BK agar menimbulkan kesan negatif adanya persekongkolan BK-AURI dan PKI. Peranan Soeharto begitu penting dalam skenario ini. Berlagak sebagai pembela status quo tapi pada kenyataannya justru bergerak sendiri secara berencana untuk merebut kekuasaan. Sebuah skenario yang kemudian ditiru oleh Jenderal Pinochet di Chili (1970-1973) dan juga di Kamboja (1970).

Menarik karena baik pelaku Gestapu (Untung Cs) ataupun yang menumpasnya adalah sama-sama dari Divisi Diponegoro (Yon 454), tempat di mana Soeharto dulu menjadi Pangdamnya. Semakin menarik karena fakta banyak pemimpin Gestapu adalah lulusan pendidikan AS. Jadi ada kelanjutan/kontinuitas antara hasil yang dicapai Gestapu (membunuh Yani cs), kemudian diteruskan oleh Soeharto atas nama penumpasan Gestapu, kemudian menyingkirkan pendukung BK yang tersisa.

Pembunuhan besar-besaran secara sistematis kemudian menyebar dan justru paling dahsyat terjadi ketika Danjen RPKAD, Kol. Sarwo Edhie bergerak dari Jakarta ke Jateng dan Jatim kemudian balik lagi ke Jakarta. Orang sipil yang terlibat dalam pembantaian massal telah dilatih di daerah setempat oleh AD atau dikerahkan dari kelompok (SOKSI dan organisasi mahasiswa Gemsos yang disponsori oleh AD dan CIA), yang selama bertahun-tahun telah bekerjasama dengan AD mengenai masalah-masalah politik; apa yang disebut sebagai Civic Action.

Keenam, dukungan AS terhadap faksi Soeharto. Bukti-bukti keterlibatan orang-orang Soeharto berkolaborasi dengan CIA, misalnya: Pertama, beberapa bulan sebelum Gestapu, seorang utusan Soeharto, Kolonel Walandouw (pelaku pemberontakan PRRI) yang memiliki hubungan lama dengan CIA telah menghubungi pemerintah AS.

Pada bulan Mei 1965, komisi-komisi Lockheed (CIA) di Indonesia telah dialihkan kepada kontrak baru dan perusahaan yang didirikan oleh agennya di Indonesia atau perantara Lockheed yang telah lama dibina. Pengalihan ini karena pertimbangan politis. Di samping Walandouw juga ada Dasaad dan Jenderal Alamsyah; jenderal yang menyokong Soeharto di era awal rezimnya karena Alamsyah menguasai dana-dana besar khusus. Lockhedd-Dasaad-Alamsyah bergandeng dengan gerbong Soeharto yang baru lulus dari SESKOAD. Setidaknya ini juga direkomendasikan Kedutaan AS di tahun 1966.

Ketiga pada April 1965, perusahaan Amerika, Freeport Shulpur telah mencapai suatu kesepakatan pendahuluan dengan para pejabat Indonesia, yang nantinya akan menjadi suatu investasi sebesar $500 juta di bidang tembaga di Papua Barat. September 1965 dalam waktu singkat, setelah minyak dunia melaporkan bahwa industri gas dan minyak Indonesia semakin merosot tajam yang dapat menjurus ke krisis politik, maka presiden ASAMERA dalam suatu usaha patungan dengan Pertaminanya Jenderal Ibnu Sutowo telah membeli saham-saham dalam perusahaan yang pura-pura terancam bangkrut itu seharga hanya $ 50 ribu saja. Ironisnya, pembayaran pada 9 dan 21 September 1965 dilaporkan dalam Wall Street Journal tanggal 9 dan 30 September, yaitu hari terjadinya Gestapu. Hal yang sangat “ajaib”, ketika Negara dalamkondisi gawat. Tapi ada proses deal bisnis antara AD (Pertamina) dengan AS.

Bukti-bukti keterlibatan CIA. Bukti-bukti keterlibatan CIA dalam penggulingan BK, diantaranya: Pertama, kurang dari setahun setelah Gestapu dan pertumpahan darah, dengan riang-gembira James Reston menulis tragedi kemanusiaan besar tersebut dengan tema “Suatu Percikan Sinar di Asia“: “Washington bersikap hati-hati untuk tidak menyatakan suatu pujian terhadap adanya perubahan yang…… di dalam negeri yang berpenduduk terbanyak ke-6 di dunia, serta salah satu negara terkaya di dunia, akan tetapi tidaklah berarti bahwa Washington sama sekali tidak mempunyai hubungan apapun dengan peristiwa tersebut“.

Kedua, adanya kontak-kontak kekuatan anti komunis Indonesia dengan seorang pejabat Washington yang berkedudukan sangat tinggi sebelum dan selama masa pembantaian massal. Ketiga, adanya kesaksian dari bekas pejabat CIA, Ralph McGehee yang dibenarkan oleh sensor selektif bekas-bekas majikannya dalam CIA.

Strategi yang diciptakan CIA untuk menggoyang sebuah rezim, dengan menciptakan situasi yang sebenarnya dan mencampurinya kemudian menyebarluaskan distorsi skenario ke seluruh dunia melalui propaganda media massanya yang kuat. Tipu muslihat CIA merupakan suatu rencana klasik yang bersifat menggoyahkan situasi, yaitu berusaaha meyakinkan baik pihak kanan ataupun kiri agar tidak bisa berharap mendapatkan perlindungan dari status quo dan berusaha merangsang keduanya untuk melakukan provokasi yang kian massif terhadap pihak lawan.

Gaya tipu dan polarisasi ini dilakukan dengan melempar desas-desus. Hal ini dikuatkan oleh seorang pengamat politik, Saundhaussen. Desas-desus itu diantaranya, dua minggu sebelum Gestapu (14 September 1965); pihak AD diperingatkan bahwa ada suatu komplotan yang akan membunuh pemimpin-pemimpin tentara dalam empat hari mendatang. Laporan kedua seperti itu telah dibahas di markas besar AD 30 September 1965. Setahun sebelumnya, muncul juga dokumen yang menuduh PKI sedang merencanakan suatu penyusupan ke AD untuk menggulingkan “kaum Nasutionis” (diberitakan sebuah harian Malaysia dari Khoirul Saleh, pro-AS). Juga desas-desus selama 1965 bahwa Cina daratan sedang menyelundupkan senjata-senjata untuk PKI sebelum Gestapu (diberitakan oleh sebuah harian Malaysia, mengutip dari sumber Bangkok, yang berdasar dari Hongkong).

Propaganda, tipu-muslihat CIA yang melibatkan media massa multinasional ini menjadi ciri khas “Wurlizzer Perkasa“; yaitu jaringan pokok pers dengan jaringan dunia, yang melalui jaringan pers CIA atau lembaga rekanan seperti M16 yang sangat sulit ditelusuri sumbernya. CIA sangat pintar masuk ke isu, kemudian seolah-olah itu anti AS, padahal baik sisi kiri ataupun kanan sedang masuk dalam perangkap CIA.

Keberhasilan kasus Jakarta sangat menginspirasi CIA untuk kemudian menjatuhkan rezim-rezim yang “tidak direstui” Washington, seperti rezim di Laos (1959/1961), rezim Sihanouk di Kamboja pada tahun 1970, dan penggulingan Allende di Chili pada tahun 1973 dengan sandi “Jakarta se acerca” (Jakarta sedang mendekat).

Di Chili, karena pihak militer masih enggan untuk melawan Allende, CIA membuat sebuah dokumen palsu yang membongkar suatu rencana komplotan kiri untuk membunuh para pemimpin militer Chili. Berita tersebut kemudian disebarluaskan oleh media massa aliansi CIA yang membuat militer Chili terpancing, terprovokasi dan terjebak skenario CIA. Tak lama kemudian Presiden Allende digulingkan dan dibunuh oleh kaum militer.

***
Tidak terasa, selama 10 tahun otak saya dijejali dengan sejarah-sejarah palsu rekayasa Orde Baru dalam film “G 30 S/PKI” karya Arifin C. Noer. 4 tahun di SD, 3 tahun di SMP dan 3 tahun di SMA, guru-guru sejarah kita dipaksa mengajarkan “aliran sesat” berupa sejarah kelam Gestapu di otak saya dan orang-orang muda seangkatan saya.

Kini, film yang dibuat tahun 1984 itu sejak Soeharto terjungkal (1998) sudah tidak lagi ditayangkan -begitu juga dengan film sejarah “Serangan Umum 1 Maret 1949”/”Serangan Fajar 6 Jam Yogya”/”Janur Kuning”. Ini menjadi bukti betapa kelirunya sejarah itu. Tapi aneh, yang direvisi hanya sejarah Janur Kuning di Yogya -itupun akibat tentangan dari pihak Keraton Yogyakarta, sedangkan sejarah Gestapu hingga kini -11 tahun reformasi-masih tetap gelap; pertanda bangsa ini memang akan terus berada dalam kegelapan. Para elite pemimpin kita (baik di birokrasi, militer, aparat) dari era reformasi hingga kini sudah bermental sekarat, sehingga menelusuri sejarah; mengatakan sejarah yang benar saja begitu berat.

Ambisi Soeharto untuk bisa naik tahta menjadi Raja ke-2 Indonesia penuh dengan lumuran darah (setengah) jutaan masyarakat yang tidak berdosa dan derita anak-cucu mereka akibat fitnah. Penggulingan Soekarno dibayar tuntas oleh rezim dan klan Soeharto dengan menyerahkan Papua Barat untuk dieksploitasi sepenuhnya oleh Freeport; usaha yang dulu sangat ditentang oleh Bung Karno. Bagi Amerika, ini adalah sebagai bentuk “imbalan” karena Papua berhasil kembali ke pangkuan NKRI dari cengkeraman Belanda; sebuah rencana panjang AS yang konsisten, sabar dan terstruktur rapi sejak akhir era 40-an (via Konferensi Meja Bundar, 1949).

Jika mencari identitas diri bangsa saja begitu susah, jika menelusuri jejak rekam sejarah bangsa sendiri saja sulit, jika meluruskan kebenaran sejarah bangsa saja takut, bagaimana kita bisa menatap masa depan bangsa ini? Tentu, status quo (yang pro kepada kejahatan, kebiadaban, koruptor, penindasan, kedzaliman, penjual aset-aset bangsa) tetap menjadi pemenang dalam hal ini. Sungguh, Indonesia ini benar-benar sebuah bangsa yang aneh?!

(c) aGusJohn,
Lembah Ciangsana, 05 April 2009
http://ayunara.wordpress.com/2009/04/16/138-konspirasi-soeharto-cia-penggulingan-soekarno-1965-1967-res/#more-682

VIVAnews
By Renne R.A Kawilarang, Harriska Farida Adiati - Rabu, 30 Juni

VIVAnews - Sempat "tertahan" di Rusia selama 48 tahun, baru kali ini Sukirno Martosukarjo pulang ke tanah air. Sukirno merupakan satu dari sekian perantau yang menjadi korban kepentingan politik di masa lampau sehingga sulit pulang ke Indonesia.

Di usia yang sudah 73 tahun, Sukirno dipertemukan kembali dengan sejumlah kerabatnya, termasuk Sigit, jelang suatu acara diskusi di gedung Kementrian Luar Negeri Indonesia di Jakarta, Rabu 30 Juni 2010. Suasana haru tak terelakkan.

Bagi pemerintah Indonesia dan Rusia, reuni Sukirno dengan keluarganya merupakan kado manis bagi peringatan 60 tahun hubungan kedua negara.

Sukirno pun mengenang kembali masa-masa saat dia tertahan di Rusia, yang masih bernama Uni Soviet semasa dekade 1960-an. Pada 1962, Sukirno dengan bangga bertolak ke Rusia dalam program pertukaran yang didukung pemerintah kedua negara. Cita-cita Sukirno untuk belajar sebagai mahasiswa program studi kedokteran di Moskow pun tercapai.

Namun, pada 1965, terjadi pergolakan politik di Indonesia dan setahun kemudian Presiden Soekarno tidak lagi berkuasa. Di saat yang sama, para pelajar Indonesia di Rusia membentuk suatu organisasi mahasiswa progresif yang tidak setuju dengan kudeta.

Sukirno ikut berkecimpung dalam organisasi itu. Namun, keikutsertaan itu berakibat fatal. Bersama 12 anggota pimpinan organisasi tersebut, paspor Sukirno dicabut oleh pemerintah, yang saat itu sudah dipimpin oleh rezim Orde Baru. Dengan demikian, Sukirno dan teman-teman tidak lagi menjadi WNI, sehingga tidak bisa pulang ke tanah air.

Perang Dingin sudah lama berakhir. Dalam beberapa tahun terakhir, iklim politik di Indonesia maupun Rusia sudah berubah. Kebijakan pemerintah Indonesia pun sudah jauh berubah dan ini dirasakan oleh para korban politik masa lalu seperti Sukirno.

Dia mengungkapkan baru mengetahui dari Hamid Awaluddin - yang menjadi Duta Besar Indonesia untuk Rusia sejak 2008 - bahwa telah terjadi perubahaan hukum kewarganegaraan di negeri ini. Dengan demikian, Sukirno berhak mengklaim kembali paspor Indonesia yang sudah dicabut.

Namun, keleluasaan itu membuat Sukirno jengah. Pasalnya, Sukirno sudah menjadi warga negara Rusia sejak 1992 dan Indonesia pun belum bisa menyetujui WNI yang ingin memiliki kewarganegaraan ganda.

Sukirno dengan berat hati mempertahankan statusnya sebagai warga Rusia, karena situasi saat ini - terutama faktor usia - membuat dia sulit untuk kembali menjadi WNI. "Saya pilih tinggal di sana, di sini [Indonesia] saya tidak bisa bekerja," kata Sukirno, yang kini menjadi profesor di bidang kedokteran ini.

Namun, dia sangat senang bahwa hubungan Rusia dan Indonesia, yang sudah berjalan selama 60 tahun, kini semakin terbuka. "Indonesia-Rusia hubungannya sudah terbuka, saya bisa tanpa masalah kesana kemari," kata Sukirno.

Meski demikian, pria asal Yogyakarta ini juga mengutarakan penyesalannya karena ilmu tinggi yang dia peroleh di waktu muda tidak bisa dimanfaatkan bagi rakyat di negeri ini. "Saya sebenarnya belajar kedokteran untuk bekerja di tanah air," kata Sukirno.

Sementara itu, Hamid merasa gembira bisa mempertemukan Sukirno dengan kerabatnya. Menurut Hamid, hubungan kedua negara sudah bergerak maju.

"Momen yang paling penting, selama 32 tahun pemerintahan Orde Baru, hubungan kedua negara tidak putus, tapi sepi. Namun sejak Soviet berubah menjadi Rusia dan Indonesia mengalami reformasi, hubungan yang erat berjalan lagi," tutur Hamid.

"Yang membanggakan bagi saya adalah generasi baru Rusia, yang berusia 18-24 tahun, ada yang berminat belajar bahasa Indonesia. Mereka menari, menyanyi lagu Indonesia seperti Widuri atau Butet dalam bahasa Batak," kata mantan Menteri Hukum dan HAM itu.

Volume perdagangan Indonesia-Rusia tahun 2009 mencapai US$1,5 miliar. Angka ini, menurut Hamid, sangat sedikit dibanding volume perdagangan antara Indonesia dan negara lain. Namun, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, angka ini cenderung tinggi. (umi)

Senin, 28 Juni 2010

First Media Gelar Layanan Sitra Wimax 4G

Kabar gembira bagi pengguna Internet dengan koneksi Broad Band super cepat, dengan teknologi 4G, semoga hingga keseluruh pelosok tanah air seperti Telkomsel.

Jakarta (ANTARA) - PT First Media Tbk, meluncurkan layanan Sitra Wimax, koneksi jaringan internet nirkabel berkecepatan tinggi berbasis teknologi Wimax.

"Sitra Wimax siap menjadi pelopor layanan internet nirkabel super cepat dengan kualitas terbaik," kata Direktur First Media, Hengkie Liwanto, di sela softlaunch "Sitra Wimax Operator 4G Pertama di Indonesia", di kawasan Lippo Karawaci, Tangerang, Senin.

Teknologi Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah suatu layanan broadband internet nirkabel generasi ke empat (4G).

Wimax sendiri adalah teknologi berbasis data yang bekerja pada spektrum pita frekuensi 2.3 GHz layaknya Wi-Fi namun dengan jangkauan lebih luas dan kemampuan transmisi lebih cepat yakni mencapai 75 Mbps.

Sitra sendiri memenangkan tender Wimax untuk zona Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) dan empat zona yang mencakup Jabodetabek dan propinsi Banten.

"Penggelaran jaringan Sitra Wimax akan dilakukan secara bertahap di kawasan barat Jakarta dan sekitarnya," kata Hengki.

Sementara itu Dirjen Pos dan Telekomunikasi Depkominfo, Budi Setiawan mengatakan, menyambut baik peluncuran Sitra Wimax.

"Kami berharap Sitra Wimax menjadi perangsang terselenggaranya layanan internet berkualitas dengan kecepatan tinggi di Indonesia," kata Budi.

Ia juga meminta Sitra mempercepat pembangunan jaringan di wilayah Sumbagut, untuk lebih mempercepat pemerataan jaringan internet di wilayah itu.

"Sitra sudah lolos uji laik operasi (ULO) untuk wilayah Jabodetabek, tinggal ULO untuk wilayah Sumbagut," kata Budi.

Terkait dengan semangat pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), ia menuturkan, pemerintah akan betul-betul melakukan klarifikasi sejalan dengan program memajukan industri dalam negeri.

Untuk merealisasikan TKDN tersebut, Sitra menggandeng PT Teknologi Riset Global (TRG) sebagai penyedia perangkat Wimax berupa customer premise equipment (CPE) dan base station. Pada tahap awal Sitra akan menggunakan TRG sebagai pemasok perangkat untuk wilayah Jabodetabek.

Sementara itu, Direktur TRG Gatot Tetuko mengatakan, jika mengacu pada CPE yang diproduksi maka TKDN sudah mencapai di atas 30 persen, sedangkan TKDN BTS di atas 40 persen.

"Kapasitas produksi CPE TRG bisa mencapai 5.000 unit per bulan, dan BTS mencapai 200 unit per bulan," katanya.

Ia menjelaskan, saat ini TRG memiliki tiga unit line produksi CPE dan BTS yang bisa ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar.

Menurut Kumaran Singaram, Sitra menargetkan dapat meraih pelanggan Wimax sebanyak 100.000-150.000 pelanggan pada tahun pertama atau Juni 2011.

"Sebanyak 500.000 pelanggan pada tahun ke tiga, serta sebanyak 1 juta pelanggan hingga April 2015," kata Kumaran.

Rabu, 09 Juni 2010

Olympic Furniture, Pengguna Account dipalsukan?


Confirmable Bank Draft

Selasa, 8 Juni, 2010 21:08
Dari:
Kepada:
Penerima tidak ditampilkan
Greetings!
I have been waiting for you since to contact me for your Confirmable
Bank Draft of $800,000.00 United States Dollars,but I did not hear from
you since that time. Then I went and deposited the Draft with FedEx
Courier Service, West Africa, I travelled out of the country for a six
Months Course and I will not come back till end of August 2010.
What you have to do now is to contact the FedEx Courier Service as
soon as possible to know when they will deliver your package to you
because of the expiring date. For your information, I have paid for
the delivering Charge, Insurance premium and Clearance Certificate
Fees of the Cheque showing that it is not a Drug Money or meant to
sponsor Terrorist attack in your Country.
The only money you will send to the FedEx Courier Service to deliver
your Draft direct to your postal Address in your country is ($1650.00
US) Dollars only being Security Keeping Fee of the Courier Company
so far. Again, don't be deceived by anybody to pay any other money
except $1650 US Dollars. I would have paid that but they said no
because they don't know when you will contact them and in case of
demurrage.You have to contact the FedEx Courier Service now for the
delivery of your Draft with this information bellow;
Contact Person: Mr.Maxwell Brian
Email Address: fedexcour444@w.cn
Tel:+2348027974507
Finally, make sure that you reconfirm your name, address, occupation
and telephone number to them again to avoid any mistake on the Delivery
and ask them to give you the tracking number to enable you track your
package over there and know when it will get to your address.
Let me repeat again, try to contact them as soon as you receive this
mail to avoid any further delay and remember to pay them their Security
Keeping fee of $1650.00 US Dollars for their immediate action. You
should also let me know through email as soon as you receive your Draft.
Yours Faithfully,
Mr.Leonard Jefferson

Kantor Perwakilan :
Bandung
Tata Sidharta
Komp. Kopo Jaya III No. 12A, Jl. Kopo Cirangrang - Bandung
Telp. (022)540-1610, Fax. (022)540-2910
e-mail : bandung1@olympicfurniture.co.id

Senin, 07 Juni 2010

FBI Seal Federal Bureau of Investigation FBI Washington Field Office (WFO)
Washington Field Office (WFO) Washington Field Office (WFO)

ANTI-TERRORIST AND MONITORY CRIMES DIVISION
FBI HEADQUARTERS IN WASHINGTON, D.C.
FEDERAL BUREAU OF INVESTIGATION
J. EDGAR HOOVER BUILDING
935 PENNSYLVANIA AVENUE, NW WASHINGTON, D.C. 20535-0001
DATE: 05/31/2010

Sukirno Priyanto,

We receive complain from the Prosperity Bank that one Mr. Joe Headlee is claiming that you Authorized him to make claims of your Funds with the Bank, Prosperity Bank.

Reply back and let us know why you did not give him an Authority Letter before directing him to act on your behalf.


Yours Sincerely: John G. Perren
FBI Special Agent in Charge

Washington Field Office Counterterrorism Division.

Kamis, 03 Juni 2010

Sukarelawan jalani percobaan ke Mars

Sukarelawan jalani percobaan ke Mars

Sukarelawan uji coba perjalanan ke Mars

Enam calon kosmonot telah memasuki fasilitas tertutup tanpa jendela, tempat mereka akan menghabiskan waktu selama 18 bulan dengan hubungan surat elektronik sebagai satu-satunya alat kontak ke dunia luar.

Keenam orang ini ikut serta dalam proyek mars500 yang bertujuan mensimulasi perjalanan ke Mars.

Mereka memasuki kapal, yang terletak di satu institut kesehatan di Moskow, sekitar jam 1000 GMT hari Kamis (03/06).

Para ilmuwan mengatakan penelitian ini akan membantu mereka mengerti bagaimana manusia bisa mengatasi perjalanan panjang ke dunia lain.

Dalam acara jumpa pers di pagi hari, keenam orang -tiga asal Rusia, dua dari Eropa dan seorang dari Cina- menggambarkan motivasi mereka ikut serta dalam eksperimen ini.

Wang Yue, warga Cina berusia 26 tahun dan sukarelawan termuda, mengatakan dia senang terlibat dalam proyek yang menurutnya akan "bermanfaat bagi sains dan manusia".

Sukarelawan asal Prancis, Romain Charles, mengaku bahwa ini adalah misi "sulit dan dia akan rindu keluarga serta "matahari dan udara segar".

Ruang angkasa di Bumi

Proyek ini didisain semirip mungkin dengan kondisi pesawat ruang angkasa meski sebagian elemen, seperti kondisi tanpa gravitasi, tidak bisa diciptakan di Bumi.

"Mereka harus bisa menyesuaikan diri dengan makanan terbatas, misalnya," ujar Dr Martin Zell dari Badang Ruang Angkasa Eropa, mitra penting proyek ini.

"Ini berarti semua barang yang ada sejak hari pertama. Tidak akan ada tambahan atau pun pengisian ulang. Ini seperti misi sebenarnya."

Simulasi pesawat ruang angkasa

Denah tiruan pesawat ruang angkasa ke Mars

Pesawat itu ditempatkan di Institut Masalah Biomedis Moskow dan terdiri dari serangkaian tabung yang saling terhubung. Volume interior total sekitar 550 kubik meter.

Empat tabung menjadi tempat tinggal dan tempat kerja sepanjang "perjalanan" menuju dan dari Mars. Interior ruangan itu didekorasi dengan pembatas kayu agar terasa seperti rumah.

Tabung kelima merupakan tiruan planet Mars, satu ruangan dengan lantai dipenuhi batu dan pasir.

Sekitar setengah perjalanan, tiga awak harus "mendarat" di atas "permukaan planet itu" dan berjalan dengan mempergunakan pakaian ruang angkasa yang berat.

"Kosmonot" itu akan dipimpin oleh ahli kelautan dan pelatih astronot Alexey Sitev, yang baru saja menikah.

Manfaat bagi bumi

Penelitian ilmiah selama experimen akan mencari tahu soal dampak isolasi terhadap berbagai aspek fisiologi dan psikologi seperti stres, tingkat hormon, kualitas tidur, perasaan dan manfaat makanan pengganti.

Dr Berna van Baars, dari Universitas Pusat Medis Amsterdam, adalah peneliti utama proyek Mars500.

Sukarelawan perjalanan ke Mars

Sukarelawan akan tinggal di pesawat selama 18 bulan

"Kami berharap Mars500 bisa diterapkan dalam kehidupan bumi, misalnya dalam mengerti dinamika kelompok terkait dengan isolasi dan kesepian," ujarnya.

"Saya berharap penelitian ini bisa membantu kita lebih mengerti tentang kelompok tertentu, seperti orang tua yang terisolasi di rumah mereka. Penelitian ini bisa membuat kita mendapat cara dalam menanggapi perilaku manusia."

Pesawat itu juga menjadi obyek penelitian ketika awak memperhatikan lingkungan mereka untuk melihat jenis bakteri yang bisa berkembang di ruang tertutup seperti itu.

Semua hasil penelitian itu harus di kirim lewat surat elektronik kepada "pengendali misi" karena pelaku proyek ini berniat menerapkan komunikasi satu arah dengan waktu tunda 20 menit untuk mewakili situasi sebenanya jika mengirim pesan jarak jauh dari Mars ke Bumi.

"Semua dilakukan dalam lingkungan telemedicine, dimana awak harus menganalisa dan kami menerima data lewat telemetri," ujar Dr Zell yang juga ketua program utilisasi stasion ruang angkasa Eropa.

Misi tiruan selama 520 hari , dengan 30 hari "operasi permukaan" ini adalah tahap terakhir dari tiga proyek Mars500.

Dua penelitian serupa sudah dilakukan, satu berlangsung selama 14 hari sementara satu penelitian lagi memakan waktu 105 hari.

Badang ruang angkasa di dunia menggambarkan Mars sebagai "tujuan utama" bagi penjelajahan manusia. Akan tetapi belum ada teknologi untuk bisa melakukan perjalanan luar biasa itu dan kemungkinan besar belum akan bisa terlaksana dalam waktu lama.