Selasa, 09 November 2010

Dua warga negara Indonesia yang disandera di kawasan kaya minyak Delta Niger


Dua warga negara Indonesia yang disandera di kawasan kaya minyak Delta Niger, Nigeria, Senin (8/11) hingga kini belum diketahui nasibnya.

Pelaksana Fungsi Konsuler, KBRI Nigeria, Reza Abdul Rojak mengatakan mereka adalah kapten kapal dan mualim yang bekerja untuk kapal berbendera Malaysia milik perusahaan Malaysia, Century Bumi Limited.

Informasi tersebut, kata Reza, didapat dari perusahaan tempat kedua warga Indonesia tersebut bekerja.

"Dari serangan itu, dua kru asal Indonesia diambil dari kapal dan sampai sekarang kita belum mengetahui posisi korban," kata Reza Abdul Rojak kepada BBC Indonesia.

Sampai sekarang belum ada pihak yang mengaku melakukan penyanderaan di daerah ladang minyak Okoro, negara bagian Akwa Ibom itu.

Kedua warga Indonesia tersebut disandera ketika mereka berada di lepas pantai.
Sasaran warga asing

Menurut perusahaan yang mempekerkan mereka, tutur Reza, pada saat mereka disandera, di daerah yang sama terjadi serangan terhadap anjungan minyak dan pelaku menyandera lima pekerja asing.

Di sana rawa-rawa, sungai besar. Lokasi yang menjadi tempat serangan itu sebenarnya di lepas pantai

Reza Abdul Rojak

Berbagai laporan menyebutkan serangan dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata di Nigeria. Serangan ini terjadi setelah akhir-akhir ini suasana mulai tenang.

"Memang kawasan yang menjadi tempat serangan ini sering menjadi lokasi serangan kelompok bersenjata di daerah Delta Niger," kata Pelaksana Fungsi Konsuler, KBRI Nigeria, Reza Abdul Rojak

Dia menambahkan kawasan tersebut memang rawan.

"Di sana rawa-rawa, sungai besar. Lokasi yang menjadi tempat serangan itu sebenarnya di lepas pantai. Di sana memang sering terjadi serangan terhadap fasilitas minyak terutama kepada orang asing," tuturnya.

Afren, perusahaan yang mengoperasikan anjungan itu, mengatakan dua pekerja terluka. Warga Amerika Serikat, Prancis dan Kanada termasuk mereka yang disandera.

Serangan terhadap mereka terjadi setelah satu email dikirimkan kepada para wartawan, berisi peringatan mengenai serangan-serangan baru terhadap instalasi minyak di Delta Nigeria.

Tindak kekerasan di kawasan penghasilan minyak itu mereda setelah kelompok militan terbesar menerima amnesti tahun lalu.

Tidak ada komentar: