Prancis mengalami banyak korban jiwa akibat serangan badai di Eropa pada Minggu, 28 Februari lalu. Presiden Prancis Nicolas Sarkozy berjanji akan menyelidiki bagaimana bendungan bisa jebol sehingga mengakibatkan banjir saat badai itu terjadi. Banjir itu telah menewaskan setidaknya 51 orang.
Presiden Sarkozy telah mendatangi Kota L'Aiguillon-sur-Mer, daerah di Prancis yang paling parah terkena banjir tersebut. Sebanyak 25 jenazah ditemukan di kota tersebut setelah sebuah bendungan jebol hingga menyebabkan banjir mendadak.
Banjir tersebut terjadi di malam hari sehingga banyak korban yang terjebak di tempat-tempat tidur mereka.
"Kita harus mencari tahu bagaimana keluarga-keluarga di Prancis pada abad ke-21 ini bisa dikejutkan dalam tidur mereka dan tenggelam di rumah mereka sendiri," kata Sarkozy seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (2/3/2010).
"Kita harus menyingkap secepat mungkin mengenai drama yang tidak bisa diterima dan tak terpahami ini," imbuh Sarkozy.
Sarkozy telah menjanjikan dana 3 juta euro untuk membantu para korban. Ditegaskannya, akan ada pemeriksaan detail mengenai sebab-sebab bencana alam tersebut, juga rencana untuk memperkuat bendungan-bendungan.
Setidaknya 62 orang tewas akibat serangan badai di sejumlah negara Eropa. Dari jumlah itu, 51 korban jiwa terjadi di Prancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar